Berita

Intervensi Program Kemnaker untuk Kurangi Kemiskinan Ekstrem di NTT

0

Kerjha ― Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, pemerintah Indonesia terus melakukan program dan langkah percepatan pengurangan kemiskinan ekstrem di tujuh provinsi. Salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sendiri, ungkap Ida, mengambil bagian dengan melakukan intervensi program agar kemiskinan ekstrem ini dapat hilang.

“Sesuai arahan Bapak Wapres ada dua yang dilakukan pemerintah yaitu memberikan perlindungan sosial dan melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dua langkah ini dibutuhkan agar lepas dari kemiskinan ekstrem,” kata Menaker Ida.

Diungkapkan Ida, untuk mendukung percepatan penaggulangan kemiskinan ekstrem, khususnya di NTT, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sudah, sedang, dan terus melakukan berbagai bentuk intervensi program, antara lain melalui perluasan kesempatan kerja dan program pelatihan vokasi dan produktivitas.

Melalui intervensi program perluasan kesempatan kerja, pemerintah berikhriar untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan/atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang tersedia.

“Pada 2021 ini, program perluasan kesempatan kerja juga kami lakukan dengan memberikan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro dan Ultra Mikro di NTT ini. Saya nilai program ini tepat untuk membantu menanggulangi kemiskinan ekstrem di wilayah ini,” kata Ida.

Selain dapat mengurangi pengangguran secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program perluasan kesempatan kerja juga diberikan untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19.

Program intervensi Kemnaker yang kedua yaitu menggelar pelatihan vokasi dan produktivitas. Progam ini diwujudkan melalui peningkatan pemagangan dalam dan luar negeri, peningkatan kualitas mutu dan lembaga pelatihan kerja, dan berbagai program peningkatan produktivitas.

“Di wilayah NTT kami juga mengadakan pelatihan berbasis kompetensi/vokasi yang kami harapkan alumni pelatihan itu dapat masuk ke pasar kerja atau berwirausaha secara mandiri. Bukan malah menambah pengangguran baru,” kata Ida.

Selain dua bentuk intervensi program itu, pada tahun ini, pemerintah juga memberikan bantuan subsidi gaji/upah (BSU) guna melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja/buruh dalam penanganan dampak Covid-19, khususnya di wilayah NTT ini.

“Kami harap dengan adanya berbagai intervensi program yang kami lakukan, dapat berkontribusi positif untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di NTT,” tutur Ida. (MUR)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *