Berita

Kaya Pesona, Desa Wisata Kambo Masuk 50 Besar ADWI 2022

0

Kerjha — Desa Wisata Kambo di Kota Palopo, Sulawesi Selatan berhasil masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Desa tersebut memiliki panorama menarik, karena memiliki karakter geografis yang khas berupa wilayah pegunungan, lembah, dan dataran yang masih sangat asri. Wilayah Kelurahan Kambo memiliki luas 11,42 km persegi dan dihuni sebanyak 1.080 jiwa.

Daya tarik Desa Wisata Kambo pun beragam, seperti Puncak Sarangsarang yang menyuguhkan gumpalan awan yang menyelimuti kawasan puncak. Jungle trekking menuju Puncak Sarangsarang menampilkan keragaman hayati khas Sulawesi menjadi daya tarik wisata yang lain.

Ada juga kolam renang Kambo Highland Resort yang memberikan pengalaman berenang di dataran tinggi 531 mdpl, dengan di kelilingi pegunungan hijau dan lanskap resort yang estetik.

Dalam kunjungan ke Desa Kambo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong mendorong Desa Wisata Kambo untuk bisa menggarap potensi keindahan alam, budaya, hingga kekuatan produk ekonomi kreatifnya.

“Karena desa ini memiliki puncak yang dapat melihat Kota Palopo dari atas, mungkin ini bisa dikemas dengan adanya romantic dinner. Selain itu, mungkin yang bisa dikembangkan ecotourism, trekking, atau juga sport tourism. Nanti misalnya ada kegiatan lari, ataupun sepeda gunung yang bisa dikembangkan di sini,” ujarnya, Rabu (12/10).

Sandiaga juga takjub dengan potensi seni dan budaya di Desa Wisata Kambo. Seperti, Tarian Pajaga Lili, tarian yang digunakan untuk penyambutan dan senda gurau para pemuda dan rakyat Luwu pada zaman lampau. Kemudian, seni Ma’gasing, yakni salah satu permainan rakyat dengan menggunakan mainan gasing yang terbuat dari kayu bangkai pohon sekitar Kambo dan dimainkan oleh anak-anak atau pria dewasa.

Untuk menunjang pengembangan Desa Wisata Kambo, ia juga menyumbangkan peralatan camping dan CHSE kit sebagai peralatan penunjang kebersihan.

“Beberapa daya tarik di sini juga ada camping ground, oleh karena itu tidak pakai lama, tidak mumet, tidak pakai ribet kita hadirkan sekarang sebagai penunjang pengembangan Desa Wisata Kambo,” tuturnya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *