Berita

KKP Optimalkan Daya Saing Kampung Perikanan SFV

0

Kerjha ― Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan Perikanan (BPPSDM KP) terus mengoptimalkan program SMART Fisheries Village (SFV). Melalui langkah ini KKP berupaya meningkatkan produktivitas, daya saing, dan keberlanjutan usaha pembudidayaan ikan.

Optimalisasi program SFV salah satunya dilakukan di Desa Ajakkang, Kabupaten Barru yang menghasilkan komoditas unggulan udang dan bandeng. Berbagai upaya dilakukan melalui Pelatihan Perawatan Mesin Pendukung Kegiatan Budidaya. Pelatihan ini diarahkan kepada para pelaku utama, dengan fokus pada peningkatan keterampilan dalam merawat dan mengelola mesin-mesin yang menjadi tulang punggung kegiatan budidaya.

“Para peserta pelatihan diberikan pemahaman mendalam tentang cara-cara perawatan mesin yang tepat, pemecahan masalah umum yang mungkin muncul, serta tindakan pencegahan agar mesin-mesin tersebut tetap beroperasi dengan efisien,” kata Kepala BRPBAPPP Maros, Indra Jaya Asaad, dikutip Jumat (6/10).

Indra menjelaskan, kegiatan pelatihan perawatan mesin ini merupakan kegiatan lanjutan yang telah dilaksanakan sebelumnya di Kantor Desa Ajakkang. Pelatihan lanjutan ini merupakan kegiatan pelatihan secara komprehensif dan terukur karena mengacu pada kurikulum BPPP Bitung dan didampingi oleh instruktur andal di bidang permesinan.

Dalam kegiatan pelatihan tersebut, total mesin yang menjadi media pelatihan perawatan yakni lima unit mesin yang terdiri dari satu unit mesin pompa, dua unit mesin Hinda Alkon 5PK, dua unit mesin diesel merek Yanmar 6,5 PK, satu unit blower 50 LP dan satu unit genset.

“Kami sangat berharap pelatihan ini dapat membawa pembaruan bagi pembudidaya perikanan Desa Ajakkang untuk mendukung aktiviatas di tambak ke depannya,” ucap Indra.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Barru, Charly menilai pelatihan yang dilakukan ini merupakan implementasi dari penguatan program SFV. Menurutnya kegiatan tersebut sangat berkontribusi dalam menyiapkan dan menyejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat Ajakkang.

Sementara itu, Kaharuddin selaku pembudidaya menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, dengan adanya pelatihan perawatan mesin ini, kelompok budidaya perikanan mendapatkan banyak ilmu, pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan mesin dan berharap semoga tetap didampingi.

“Kami juga telah melaksanakan musyawarah mufakat untuk membentuk bengkel dengan nama yang sama, yakni SFV Ajakkang. Dengan bengkel tersebut, para pembudidaya dapat mengaplikasikan langsung ilmu dan keterampilan yang didapatkan selama pelatihan,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan inovasi Smart Fisheries Village (SFV) untuk memperkuat kemandirian kampung perikanan di Indonesia. Hal itu bertujuan agar kampung perikanan di Indonesia bisa lebih modern, produktif, serta go global. Pada 2023, BPPSDM KP telah menetapkan 10 lokasi SFV berbasis desa dan 12 lokasi SFV berbasis UPT yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. (*)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *