Berita

Kredit Usaha Rakyat Bank Mandiri Pacu UMKM Naik Kelas

0

Kerjha — Bank Mandiri terus memperluas akses pendanaan perbankan kepada usaha produktif kelas mikro melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Tanah Air. Melalui ikhtiar ini, bank berlogo pita emas ini mendorong agar UMKM bisa naik kelas.

Per Agustus 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 20,52 triliun kepada lebih dari 195 ribu debitur di seluruh Indonesia.

“Penyaluran KUR merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor UMKM,” ujar Senior Vice President (SVP) Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz, dikutip Jumat (27/10).

Dijelaskannya, sebagai agen pembangunan ekonomi nasional yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip Environment, Social, and Governance (ESG), Bank Mandiri berkomitmen dalam pengembangan inklusi keuangan. Karena itu, penyaluran KUR Bank Mandiri ini tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, tapi juga menjangkau berbagai wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.

“Tidak hanya di kota besar, kami juga menggenjot penyaluran KUR di wilayah. Salah satunya di Region I (Sumatera I), dengan realisasi KUR sebesar Rp 2,27 triliun kepada lebih dari 20 ribu debitur,” tuturnya.

Pembiayaan mikro Bank Mandiri ini menjadi bagian penting dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat lokal, atau yang lebih dikenal dengan community relation dalam kerangka ESG. Melalui KUR, diharapkan para pelaku UMKM dapat memperluas usaha, meningkatkan omzet, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Ashraf melanjutkan, penyaluran KUR Bank Mandiri 2023 telah mencapai 42,76 persen dari target KUR yang dialokasikan pemerintah. Bila dirinci, realisasi KUR tersebut sebagian masuk ke sektor produksi sebesar 62,07 persen atau senilai Rp 12,7 triliun, meningkat dari periode tahun sebelumnya sebesar 59,73 persen.

Sedangkan sektor pertanian menyumbang 32,59 persen KUR Bank Mandiri atau senilai Rp 6,87 triliun. Disusul sektor jasa produksi dan industri pengolahan yang masing-masing menyumbang 20,17 persen dan 7,33 persen dari total realisasi KUR perseroan.

Selain penyaluran KUR yang terus ditingkatkan, Bank Mandiri juga konsisten menjaga posisi rasio non performing loan (NPL) KUR berada di level terjaga. Tercatat sampai dengan Agustus 2023 rasio NPL KUR Bank Mandiri terjaga di level 1,18 persen.

Langkah Bank Mandiri mendorong penguatan UMKM juga dilakukan melalui inovasi aplikasi Livin’ Merchant by Mandiri yang akan mendigitalisasi transaksi pembayaran di merchant UMKM. Aplikasi yang diluncurkan 12 Juni 2023 lalu ini berfungsi sebagai aplikasi kasir alias point on sale (POS).

Livin’ Merchant disiapkan untuk menjadi selling point andalan sebagai upaya memperluas literasi bagi pelaku UMKM, khususnya di area urban. Menggunakan Livin’ Merchant, para pelaku UMKM bisa menikmati layanan POS tanpa biaya berlangganan.

“Selain mendorong peningkatan literasi keuangan digital di Tanah Air, kehadiran Livin’ Merchant ini diyakini dapat menjawab berbagai tantangan dan persoalan dari layanan POS yang sudah ada di pasaran saat ini,” tutur Ashraf. (*)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *