Berita

Layani Nasabah BRILink, Jumardin Kini Punya Kos-kosan

0

Kerjha ― Memulai usaha dengan membuka membuka ‘gadde-gadde’ atau kios kelontong di Kota Makassar, Jumardin (41) memperoleh keuntungan pas-pasan. Kondisi itu akhirnya membuat pria asal Kabupaten Soppeng memilih usaha lain. Pada 2014, ia memberanikan diri bergabung menjadi AgenBRILink dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Berusaha untuk memperoleh penghidupan lebih baik, Jumardin pun melakoninya dengan penuh semangat. Mempertaruhkan modal sebesar Rp 10 juta, ia memiliki tugas untuk meyakinkan masyarakat untuk bergabung sebagai nasabah.

“Susah sekali cari nasabah, untung ada jualan campuran. Kalau ada yang belanja biasa saya sampaikan ada layanan transfer, tarik tunai, dan pembayaran lainnya,” bebernya.

Jumardin pun berupaya belajar hal-hal baru untuk dapat menjalani usaha keagenan lebih baik. Ia menerapkan konsep pelayanan 24 jam. Dia menyadari pelayanan yang ramah dan terbuka menjadi salah satu faktor pelanggan tertarik bertransaksi di tempatnya.

Beruntung, lokasi kios Jumardin tak jauh dari pusat kota. Hanya sekitar lima menit dari Jalan AP Pettarani. Perantau asal Jawa mendominasi daerah ini. Artinya kebutuhan pengiriman dana pun tinggi.

“Biasanya kalau pulang kerja mereka langsung menyetor di sini. Mereka tidak simpan uang di rumah,” sebutnya.

Dia pun bersyukur, dengan sistem sharing fee 50-50 dengan pihak BRI untuk satu kali transaksi, BRI pun memberi kesempatan pengembangan usaha yang sangat menjanjikan.

Jumardin mencatat rata-rata transaksi per harinya mencapai 100 nasabah, bahkan bisa mencapai 5 ribu nasabah per bulan. Kini dia telah mendapat peringkat pertama sebagai transaksi AgenBRILink terbesar sekaligus pertama di BRI Kantor Cabang Panakkukang, Makassar. Keuntungan yang diraih sebagai AgenBRILink, Jumardin manfaatkan untuk memperbaiki rumah, membeli motor hingga membuat usaha kos-kosan.

“Sejak menjadi AgenBRILink, sudah banyak fasilitas yang didapatkan dari BRI, seperti TV, HP dan mesin hitung uang, dan lain-lain,” jelasnya

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan, BRI terus memperkuat penetrasi AgenBRILink sebagai laku pandai untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat di penjuru daerah. Per akhir Mei 2021, BRI memiliki 458 ribu AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia. Kehadiran AgenBRILink sebagai laku pandai dari BRI diharapkan membawa dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

Arga menambahkan, sejauh ini ada dua cara yang dilakukan BRI untuk menghadirkan layanan keuangan melalui AgenBRILink. Pertama, layanan diberikan kepada masyarakat mengandalkan mesin EDC. Kedua, layanan perbankan bisa diberikan melalui smartphone yang sudah dipasang aplikasi BRILink Mobile pada tiap agen. Pada beberapa kawasan tertentu yang sulit jaringan telekomunikasi, BRI menghadirkan layanan dengan mengandalkan jaringan satelit milik perusahaan untuk disambungkan kepada para agen. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *