Berita

Listrik Nonstop Terangi Desa Perbatasan RI-Malaysia

0

Kerjha — PT PLN (Persero) menghadirkan listrik andal selama 24 jam untuk ribuan warga Desa Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Listrik nonstop yang hadir di wilayah yang berbatasan dengan negara Malaysia ini bisa dinikmati setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 17 kilowatt peak (kWp), Jumat (27/10) pekan lalu.

Kehadiran listrik ini disambut suka cita warga Desa Siding. Kini mereka bisa beraktivitas dengan leluasa pada siang maupun malam hari.

Salah satu warga, Marinus (43) mengatakan, sebelum beroperasinya PLTS, warga hanya bisa menikmati layanan listrik pada malam hari.

“Dulu kami sering merasa minder kalau ada keluarga dari Malaysia datang ke rumah karena listrik hanya menyala saat malam hari. Kini kami merasa bangga dan bersyukur karena listrik di rumah menyala baik siang maupun malam hari. Terima kasih PLN,” kata Marinus.

Hal sama disampaikan Kepala Desa Siding, Mingun Riadi. Menurutnya kehadiran listrik 24 jam sudah lama diimpikan oleh masyarakat di desanya. Ia mengatakan, meningkatnya sistem layanan kelistrikan dari 12 jam menjadi 24 jam dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Sebelum ada listrik 24 jam, kami masih harus membeli BBM untuk menghidupkan mesin genset pada siang hari. Biayanya cukup besar dan memberatkan bagi warga Desa Siding yang rata-rata berprofesi sebagai petani. Kini, hadirnya listrik nonstop di desa membuat kami tidak lagi membeli BBM untuk menghidupkan mesin genset pada siang hari,” tutur Mingun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, PLN berkomitmen untuk menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat hingga pelosok Tanah Air.

Untuk itu, PLN terus mengakselerasi program Listrik Desa agar seluruh wilayah termasuk yang berada di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T) di Indonesia dapat menikmati listrik.

Langkah ini juga menjadi bentuk komitmen PLN untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen pada 2025.

“Ini merupakan bentuk upaya dukungan PLN untuk mengejar target rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Indonesia, di mana semua masyarakat dapat merasakan dan mengakses listrik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ungkap Darmawan.

General Manager Unit Induk Distribusi Kalbar Wahyu Jatmiko juga mengungkapkan, hadirnya PLTS berkapasitas 17 kWp di Kalbar ini bentuk keseriusan PLN dalam mewujudkan energi berkeadilan. Salah satunya, dengan memberikan layanan listrik pada masyarakat di daerah perbatasan yang belum mendapatkan akses listrik 24 jam.

“Ini menjadi kado terindah di Hari Listrik Nasional yang kami persembahkan kepada warga Desa Siding, sekaligus mewujudkan impian mereka untuk dapat menikmati layanan listrik PLN selama 24 jam non-stop,” kata Jatmiko.

Dia juga menuturkan, berbagai upaya telah dilakukan PLN untuk meningkatkan keandalan PLTS dalam beberapa tahun terakhir, sehingga kini PLN mampu melayani kebutuhan listrik masyarakat di perbatasan dengan baik.

Setelah beroperasinya PLTS ini, penggunaan mesin genset mobile yang selama ini beroperasi akan dihentikan. Dengan demikian PLN dapat menghemat biaya operasional dan menambah pasokan listrik sebesar kurang lebih 123.000 kilowatt hour per bulan. (*)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *