Berita

Mengenal Semantok, Bendungan ke-30 yang Diresmikan Jokowi

0

Kerjha — Deretan bendungan yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertambah panjang. Adalah Bendungan Semantok yang dibangun sejak 2015, tercatat di urutan ke-30 yang diresmikan Jokowi.

Selanjutnya, di akhir 2022 ini Jokowi juga akan meresmikan tiga bendungan lainnya, yakni Bendungan Ciawi di Bogor, Bendungan Sukamahi di Bogor, serta Bendungan Beringin Sila di Sumbawa.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pada 2022, terdapat sembilan bendungan yang selesai pembangunannya. Bendungan itu adalah Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, Bedungan Margatiga, dan Bendungan Sadawarna. Kemudian, Bendungan Lolak, Bendungan Semantok, Bendungan Tamblang, Bendungan Beringin sila, serta Bendungan Kuwil Kawangkoan.

Didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati dan Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Wiranto Aris, Jokowi meresmikan selesainya pembangunan Bendungan Semantok di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk Jawa, Selasa (20/12). Sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN), Bendungan Semantok dibangun untuk menambah pasokan pangan di Provinsi Jawa Timur.

Bendungan Semantok, kata Jokowi, merupakan bendungan ke-30 yang telah diresmikan dan beroperasi dalam kurun 2015-2022. Bendungan itu termasuk 61 bendungan yang ditargetkan selesai hingga 2024 mendatang. Sebelumnya, di 2021, Jokowi telah meresmikan 13 bendungan.

“Bagaimanapun air adalah kunci, baik untuk pertanian maupun untuk hal-hal yang lain seperti air bersih, listrik dan pariwisata. Oleh sebab itu, semakin banyak bendungan yang kita bangun, kita harapkan produksi pertanian kita semakin baik dan kesejahteraan petani semakin baik,” kata Jokowi.

Dikatakan Jokowi, Bendungan Semantok memiliki kapasitas tampung sebesar 32,67 juta meter persegi yang bersumber dari aliran Sungai Semantok, dengan luas area genangan sebesar 365 hektare. Bendungan Semantok akan menyuplai daerah irigasi di Nganjuk seluas 1.900 hektare.

Jokowi berharap nantinya Bendungan Semantok bisa meningkatkan masa panen dari sekali menjadi dua kali. Biasanya panen dua kali bisa menjadi tiga kali dan yang biasanya tidak dapat ditanami padi, sekarang bisa ditanami tanaman pangan. “Semoga bendungan ini bisa bermanfaat bagi petani di Nganjuk dan Jawa Timur pada umumnya,” kata Jokowi.

Kehadiran Bendungan Semantok, demikian Menteri Basuki menjelaskan, akan menambah daftar jumlah tampungan air di Jawa Timur. Dari delapan bendungan yang diprogramkan pembangunannya dari 2015 hingga 2024, sudah tujuh bendungan tuntas. Pertama Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, kedua Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, ketiga Bendungan Bendo di Ponorogo, keempat Bendungan Gongseng di Bojonegoro, kelima Bendungan Nipah di Kabupaten Sampang, dan keenam Bendungan Bajulmati di Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan satu bendungan lainnya masih dalam tahap konstruksi yakni Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek.

“Saya lihat potensinya memang besar sekali bendungan ini, namun harus dikelola dengan baik agar tidak mengurangi kualitas dan kuantitas airnya,” kata Menteri Basuki.

Bendungan Semantok juga diproyeksikan dapat mereduksi risiko banjir 137 meter kubik per detik pada kawasan hilir, yakni di Kecamatan Rejoso. Manfaat lainnya adalah untuk menyediakan air bersih bagi 143.000 jiwa di Kecamatan Rejoso dan Nganjuk.

Pembangunan Bendungan Semantok dikerjakan sejak 2017 dalam dua paket pekerjaan, yakni paket 1 oleh kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya–PT Pelita Nusa Perkasa, KSO, dan paket 2 menggandeng PT Hutama Karya–PT Bahagia Bangunnusa, KSO dengan anggaran APBN senilai Rp 2,5 triliun.

Diharapkan dengan selesainya Bendungan Semantok juga dapat dimanfaatkan sebagai upaya pemeliharaan sungai di kawasan hilir bendungan sebesar 30 liter per detik. Selain itu, Bendungan Semantok juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata dan pengembangan olahraga air di Jawa Timur yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *