Berita

Meningkatkan Pemakaian Kendaraan Listrik di Kawasan Borobudur

0

Kerjha — Pemerintah terus mendorong penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle) di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, sebagai perwujudan ekowisata (green tourism).

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Vinsensius Jemadu menyatakan, kawasan Borobudur yang menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) diharapkan mampu menjadi jawara dalam mengimplementasikan kendaraan umum berbasis listrik.

“Pada Mei 2022, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah meresmikan layanan kendaraan listrik ramah lingkungan di Borobudur yang dapat digunakan wisatawan untuk berkeliling kawasan serta desa-desa wisata yang ada di sekitarnya,” ujarnya lewat keterangan resmi, Minggu (5/6).

Saat ini, menurut Vinsensius Jemadu, sudah ada kendaraan umum roda dua berbasis listrik yang dapat dipakai oleh para pengunjung ke kawasan tersebut. Kendaraan pariwisata berbasis listrik itu bakal digunakan sebagai moda transportasi yang menghubungkan titik-titik utama pariwisata.

Secara bertahap, penggunaan kendaraan listrik akan diterapkan di semua destinasi wisata utama seperti di lima DSP. Melalui langkah itu, mimpi menjadikan Indonesia sebagai destinasi ramah lingkungan (World Green Destination) pun diharapkan bisa tercapai.

“Titik-titik ini meliputi bandara, hotel, dan atraksi wisata. Dalam hal ini, dibutuhkan kolaborasi erat dan sinergi antar pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, daerah, badan usaha, dan pihak swasta, utamanya industri Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) di Indonesia,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, penyediaan SPKLU di destinasi pariwisata diperlukan untuk mewujudkan Tujuan Pengembangan Berkelanjutan (SDG’s) di sektor pariwisata.

“Melalui penyediaan kendaraan pariwisata berbasis listrik dan SPKLU di destinasi pariwisata, diharapkan tahun depan kawasan Borobudur bersih dari mobil fosil sehingga Borobudur menjadi kawasan hijau,” ucap Luhut.

Pada 2024, ditargetkan persoalan lahan, penempatan SPKLU, hingga jaringan kelistrikan akan dirampungkan. “Semua penataan Borobudur selesai pada 2024, Presiden Joko Widodo sudah perintahkan, dengan budget terakhir Rp 6,8 triliun untuk penataan ini semua. Masalah tanah dibereskan, masalah penempatan dibereskan, dan masalah lampu kabel tidak lagi di atas,” katanya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *