Berita

Menko PMK dan Mensos Serahkan Santunan kepada Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

0

Kerjha — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan santunan kepada ahli waris korban tragedi Stadion Kanjuruhan, di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/10).

Menko PMK bersama Mensos Risma memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kemensos per Senin (3/10), baik di Kota Malang dan Kabupaten Malang yang mengalami tragedi tersebut. Data ini masih berkembang sesuai perkembangan di lapangan. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 15 juta per korban dan paket sembako.

Menko Muhadjir menyatakan santunan yang diberikan merupakan bentuk perhatian dan empati dari pemerintah terhadap musibah yang dialami oleh keluarga korban. Muhadjir juga menegaskan santunan ini tidak ada harganya dibanding dengan kehilangan yang dirasakan keluarga korban. “Ini sekadar untuk menunjukkan empati dari pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah,” ungkap Menko PMK.

Muhadjir mengungkapkan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya para suporter klub Arema FC di Stadion Kanjuruhan. Dia meminta para keluarga yang ditinggalkan untuk tetap tabah dan ikhlas atas kejadian yang menimpa mereka.

“Sebagai pribadi saya ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Mudah-mudahan bapak/ibu semuanya diberi kesabaran dan keikhlasan,” katanya.

Suasana haru tampak mewarnai Kantor Kecamatan Lowokwaru. Para ahli waris yang kebanyakan adalah orangtua dari para korban tak kuasa menahan tangis di pelukan Menko PMK.

Menko Muhadjir Effendy mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Mudah-mudahan Allah SWT menerima mereka dengan baik, dan dengan segala amal kebaikannya,” ucapnya.

Selain menyerahkan santunan di Kecamatan Lowokwaru, Menko PMK bersama Mensos juga memberikan santunan kepada para ahli waris korban di Kecamatan Singosari sebanyak 13 orang, Tajinan sebanyak 14 orang, Tirtoyudo sebanyak lima orang, Gondanglegi sebanyak 12 orang, Kepanjen sebanyak 17 orang, Sumber Pucung sebanyak 13 orang, dan Malang Kota sebanyak 21 orang ahli waris.

Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan bahwa tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya pada 1 Oktober 2022 merupakan salah satu bencana sosial.

“Ini termasuk bencana sosial, juga ada konflik-konflik di beberapa tempat kami tangani,” kata Risma dalam keterangan resmi di Malang.

Risma mengatakan, pihak Kemensos juga telah bergerak membantu evakuasi korban di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kericuhan melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan dengan pendataan ahli waris korban meninggal.

Pada kesempatan tersebut hadir juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Walikota Malang Sutiaji, Wakil Bupati Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto, Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi dan DPR Provinsi Jawa Timur Sri Untari, Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Rachmat Koesnadi dan Kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur I Ketut Supena. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *