Berita

Meredam Sebaran Omicron Subvarian XBB di Tanah Air

0

Kerjha — Omicron subvarian XBB telah terdeteksi masuk di Indonesia. Pemerintah meminta masyarakat tetap waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker.

Varian XBB ini menyebabkan lonjakan tajam kasus Covid-19 di Singapura, yang diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.

”Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” ujar Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan M. Syahril melalui dilansir dari keterangan resmi dikutip Senin (24/10).

Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB, termasuk Indonesia. Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

”Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober,” jelas Syahril.

Menyusul temuan ini, Kemenkes langsung mengantisipasi dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.

Syahril mengatakan meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron. Kendati demikian saat ini belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam tujuh hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi.

Karena itu, Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan, memakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19. Selain itu juga melakukan vaksinasi untuk meningkatkan proteksi terhadap Covid-19.

”Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi tingkat kesakitan dan kematian akibat Covid-19,” terang Syahril.

Ia menambahkan, Kemenkes juga sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *