Berita

Mereka Bertugas Memeriksa Jalur Kereta Api

0

Kerjha ― Boleh jadi, banyak yang belum tahu jika di PT Kereta Api Indonesia (KAI) terdapat satuan profesi bernama Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ). Mereka inilah pemegang peranan vital terciptanya keselamatan perjalanan kereta api. Seorang PPJ mengemban tugas memeriksa kondisi jalur yang akan dilewati kereta api dan memastikannya aman.

“Meski profesi Petugas Pemeriksa Jalur jarang diketahui oleh masyarakat umum, namun berkat kontribusinya pelanggan dapat menikmati perjalanan kereta api dengan nyaman dan selamat sampai tujuan,” terang VP Public Relations KAI Joni Martinus, Senin (7/9).

Dalam melakukan tugasnya, PPJ akan berjalan kaki menyusuri rel atau menggunakan transportasi khusus sejauh 8-12 km dari satu titik ke titik lain yang sudah ditentukan. Mereka akan memeriksa secara detail kondisi jalur kereta, seperti memeriksa kelaikan rel serta mengencangkan baut-baut rel. Dalam menjalankan tugasnya, petugas PPJ akan membawa bendera merah, kuning, dan lampu handsign sebagai isyarat pengaman perjalanan kereta api.

Selain dituntut disiplin dan teliti, seorang PPJ juga harus memiliki fisik dan mental nan prima. Selain dituntut untuk bisa menguasai kantuk saat berdinas malam hingga dini hari, mereka juga harus siap saat dihadapkan dengan kondisi cuaca yang buruk, saat memeriksa terowongan yang gelap, atau jembatan yang sangat tinggi. Semua itu wajib mereka jalankan demi keselamatan perjalanan kereta api.

Risiko pekerjaan yang cukup tinggi mewajibkan personel PPJ untuk benar-benar menjaga keselamatannya saat bekerja. Hal tersebut harus diwujudkan dengan berdisiplin mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan, seperti menggunakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap dan menjaga keamanan diri saat bertugas.

Kecakapan dalam berpikir juga sangat dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan ini. PPJ, misalnya, harus memahami tata cara dan prosedur pemeriksaan jalur kereta api. Mereka pun dituntut untuk mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeriksaan yang berpotensi membahayakan perjalanan kereta api, serta menentukan pembatas kecepatan kereta api.

“Dengan peranan yang sangat penting tersebut, petugas PPJ harus melewati berbagai tahapan sebelum dinyatakan siap untuk terjun ke lapangan,” kata Joni.

Sebagai informasi, selama masa percobaan, calon PPJ wajib mengikuti pelatihan modul, menjalani diklat tenaga perawatan jalur kereta api tingkat pelaksana, serta mengikuti sertifikasi calon pemeriksa jalur dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Setelah dinyatakan layak dan telah menerima Keterangan Kompetensi Petugas Pemeriksa Jalur yang dikeluarkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan KAI, barulah secara resmi mereka dapat diangkat menjadi PPJ KAI dengan serangkaian tugas yang menuntut tanggung jawab, disiplin, dan ketelitian.

“KAI memberikan pembinaan kepada para PPJ secara berkala minimal 12 kali dalam setahun. Pembinaan tersebut mencakup evaluasi, uji kompetensi, dan motivasi untuk menumbuhkan semangat kerja dan kecintaan terhadap pekerjaan,” tambahnya.

Di saat pandemi Covid-19, para PPJ diberikan sosialisasi untuk mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan tugas seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Sama seperti profesi lainnya di PT KAI, personel PPJ juga memiliki jenjang karier. Mereka bisa mendapatkan promosi jabatan menjadi kepala satuan kerja, dan apabila kinerjanya bagus, maka akan diangkat sebagai kepala urusan jalan rel. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *