Berita

Mitra Binaan PT Timah Jala Omzet Belasan Juta dari Budidaya Lele

0

Kerjha ― Budidaya ikan lele kian ramai digandrungi masyarakat karena memiliki pangsa pasar yang cukup menjanjikan. Permintaan konsumen yang terus meningkat, membuat para pelaku usaha di bisnis ini gampang menjala cuan.

Sutarto (29), salah satu mitra binaan PT Timah Tbk, adalah contoh dari mereka yang berhasil menjalankan usaha budidaya lele ini. Semula, pria ini hanya melihat proses budidaya ikan lele milik kawannya. Namun, karena penasaran, akhirnya ia pun menjajal peruntungan memulai budidaya lele pada 2014 silam.

Sutarto memulai usahanya dengan modal ratusan ribu rupiah. Namun, berkat ketekunannya, ia bisa mencapai ozmet hingga belasan juta rupiah per bulannya.

Namun, menjalani usaha tak selalu berjalan mulus. Saat pandemi Covid-19 datang, usahanya ikut terimbas. Harga lele yang turun membuat bisnisnya tak berjalan baik.

“Pada saat pembatasan mobilitas juga sangat terkendala dengan angka penjualan. Saya harus mengikhlaskan turunnya harga lele,” kata Sutarto, seperti dilansir dari unggahan Facebook PT Timah, Sabtu (4/7).

Ia menceritakan, keberhasilan usahanya saat ini tak luput dari bantuan program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah yang telah membantu mengembangkan budidaya lele yang digelutinya.

Menurutnya, setelah menjadi mitra binaan PT Timah, dirinya mendapatkan modal yang langsung digunakan untuk memperbesar kolam.

“Dari pendanaan usaha mikro kecil dari PT Timah, saya ingin memperbesar kolam ternak lele. Tidak hanya itu, saya juga ingin membuat pelet sendiri untuk memperkecil biaya produksi. Insya Allah saya juga ingin menambah ternak ikan patin,” ujarnya.

Menurutnya, kendala untuk menjalankan usaha ternak lele tidak begitu sulit. Salah satu kendala yang terkadang muncul adalah harga pelet yang mahal. Lalu, setahun sekali kolam untuk budidaya ikan lele harus diperbaiki.

Sutarto pun memberikan obat dan pitacip untuk memperbesar pertumbuhan dan meningkatkan imun ikan lelenya. Jika menginginkan ikan cepat besar, maka lele harus diberi makan pada malam hari.

“Program yang diselenggarakan oleh PT Timah ini sangat baik bagi para pengusaha yang menginginkan usahanya berkembang dan bagi mayarakat yang ingin memiliki usaha. Ini merupakan
bentuk dukungan PT Timah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat menjadi baik,” ungkapnya.

Ia berharap, progam ini bisa terus berlanjut karena sangat membantu UMKM dalam mengembangkan usaha. “Jika PT Timah banyak membantu masyarakat dan pelaku UMKM seperti ini, maka akan baik juga untuk perekonomian di Bangka Belitung,” tuturnya. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *