Oleh 
Kerjha ― PT Bukit Asam Tbk menegaskan siap mengembangkan dan melaksanakan proyek hilirisasi batu bara menjadi dymethil ether (DME). Proyek yang digarap bersama PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals Inc ini, dinilai sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor liquid petroleum gas (LPG).
Komimen itu ditandai, salah satunya melalui pelaksanaan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1) lalu. Dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), proyek yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional melalui Perpres 109 Tahun 2020 ini pun resmi dimulai.
Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail mengungkapkan, pelaksanaan groundbreaking tersebut menjadi momentum bersejarah dalam pengembangan kerja sama proyek.
“Kami berharap, upaya ini menjadi gambaran atas komitmen dan kesiapan Bukit Asam. Kami mengharapkan dukungan Presiden beserta kementerian dan lembaga terkait demi kelancaran proyek hilirisasi ini,” ujar Arsal Ismail.
Arsal menambahkan, proyek hilirisasi batu bara menjadi DME sejalan dengan transformasi dan fokus Bukit Asam dalam pengembangan industri hilir untuk memberikan nilai tambah batu bara secara optimal. Melalui proyek ini, batu bara kalori rendah akan dikonversi menjadi syngas dan diproses menjadi methanol untuk menghasilkan DME sebagai alternatif pengganti LPG.
Proyek ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun dengan total investasi sebesar USD 2,1 miliar atau setara Rp 30 triliun. Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun. (ELA)
Comments