Berita

Neraca Perdagangan RI Cetak Surplus 37 Bulan Berturut-turut

0

Kerjha — Neraca perdagangan Indonesia kembali menunjukkan kinerja positif. Ekspor Indonesia pada Mei 2023 mencapai USD 21,72 miliar, tumbuh 0,96 persen secara year on year (YoY).

Dengan capaian ini, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 37 bulan berturut-turut.

Ekspor kembali menguat setelah sempat tertahan pada April lalu karena faktor hari kerja yang lebih pendek selama Idulfitri. Selain itu kinerja positif ekspor pada Mei juga didorong oleh ekspansi sektor manufaktur negara mitra dagang utama Indonesia di antaranya Tiongkok, Jepang, India, dan Filipina.

”Capaian ini menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia yang tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mempertahankan, bahkan meningkatkan performa baik ini dengan mengantisipasi berbagai risiko baik dari eksternal maupun domestik yang akan berpengaruh pada ekspor Indonesia,” ungkap Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu melalui rilis, dikutip Sabtu (17/6).

Secara sektoral, menguatnya ekspor terutama didorong oleh sektor pertanian dan manufaktur yang tumbuh masing-masing sebesar 32,38 persen (YoY) dan 10,34 persen (YoY). Secara kumulatif, selama Januari-Mei 2023, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 108,06 miliar.

Sementara itu, impor Indonesia pada Mei 2023 mencapai USD 21,28 miliar, kembali tumbuh dua digit di level 14,35 persen (YoY). Kuatnya pertumbuhan impor ini terutama didorong oleh ekspansi sektor manufaktur Indonesia yang terus berlanjut dan konsumsi domestik yang masih kuat.

Dilihat dari komponennya, impor barang modal dan barang konsumsi tumbuh sangat tinggi, masing-masing sebesar 60,3 persen (YoY) dan 36,51 persen (YoY), sementara impor bahan baku/penolong tumbuh 4,42 persen (YoylY). Secara kumulatif selama tahun berjalan, impor Indonesia tercatat sebesar USD 91,58 miliar.

Dengan kinerja ekspor-impor yang menguat, neraca perdagangan Indonesia Mei 2023 mencatatkan surplus sebesar USD 0,44 miliar atau secara total mencapai USD 16,5 miliar dalam lima bulan pertama tahun ini.

Ke depan, ekspor diperkirakan masih tumbuh positif di tengah menurunnya harga komoditas dengan India menjadi negara tujuan potensial ekspor mengingat PMI manufaktur India yang terus ekspansf dengan tren yang meningkat.

“Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia melalui berbagai upaya mulai dari diversifikasi negara tujuan ekspor, hilirisasi sumber daya alam, hingga optimalisasi perjanjian kerja sama dagang dengan negara mitra,” terang Febrio. (ELA)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *