Berita

Pelaku Usaha Kecil di Bali Bangkit dari Keterpurukan

0

Kerjha ― Niluh Putri (35), salah satu pedagang di Pasar Seni Legian Bali, mengaku bersyukur saat ini dagangannya masih ada yang membeli, walaupun tidak seramai dulu.

Niluh mengaku, memang bukan hal mudah untuk menjalankan usaha di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Tapi setidaknya, ia tetap bersyukur. Masih terselip semangat untuk bisa bangkit di dalam jiwanya.

“Masih bersyukur ada yang beli, walaupun sepi enggak seperti dulu. Kalau saya dagang masih bisa untuk beli beras, daripada di rumah saja tidak dapat penghasilan,” ucap Niluh Putri, seperti dilansir dari laman Kemenko Maritim dan Investasi, Jumat (4/2).

Niluh bercerita, jika dulu tokonya bisa didatangi silih berganti oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal, kini dia hanya berharap dari wisatawan lokal saja. Omzet yang didapatkannya pun turun drastis hampir 90 persen.

Tetapi Niluh tetap bersemangat untuk menjalani usahanya, tidak ada kamus mengeluh pada dirinya. Bagi Niluh, mengeluh tidak akan mengubah keadaannya, malah semakin membuat ekonomi keluarganya terpuruk.

Untuk itu, Niluh memilih bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Setelah beberapa bulan kiosnya tutup, kini Niluh pun kembali membuka kiosnya dan memberikan senyuman ramah kepada setiap wisatawan yang datang.

Dampak pandemi Covid-19 juga dirasakan Ni Wayan (41), salah satu pedagang oleh-oleh di tempat wisata Pura Tanah Lot.

Menurut Ni Wayan, kondisi di tempat dia berjualan berubah 180 derajat. Keadaan Pura Tanah Lot menjadi sepi, hingga sempat tutup selama beberapa bulan. Hal tersebut membuat pemasukan para pedagang berkurang, bahkan sempat merasakan tidak ada pemasukan sama sekali.

“Sebelumnya ramai, tapi setelah Covid-19 yang datang sepi banget, penghasilan sedikit, sampai beberapa bulan tutup. Kita sama sekali tidak dapat penghasilan,” ujar Ni Wayan.

Namun, kini, semua semakin berangsur membaik. Dirinya sudah mulai aktif berjualan lagi walau belum bisa dikatakan normal seperti dulu.

“Walaupun belum normal seperti saat sebelum pandemi, namun saya bersyukur tempat wisata bisa buka kembali. Barang dagangan jadi cenderung rawan rusak kalau tidak dirawat,” ujarnya.

Ni Wayan juga memberikan semangat kepada pedagang lain untuk bangkit dari masa-masa sulit ini. Dan, dia berharap agar tempat wisata tidak ditutup lagi, karena itu merupakan sumber mata pencahariannya.

“Untuk teman-teman pengusaha kecil seperti saya mari kita bangkit bersama, jangan mengeluh. Ayo tetap berjualan jangan lupa selalu terapkan protokol kesehatan agar Bali segera pulih, dan semoga tempat wisata tidak ditutup lagi karena itu mata pencarian kami” tuturnya. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *