Berita

Pembangunan Bendungan Cibeet Kendalikan Banjir di Hilir Sungai Citarum

0

Kerjha — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan akan mempercepat pembangunan Bendungan Cibeet di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menteri Basuki mengatakan, pembangunan Bendungan Cibeet yang dimulai sejak September 2023, akan berfungsi sebagai pengendali banjir di hilir Sungai Citarum bersamaan dengan Bendungan Cijurey yang juga dimulai pembangunannya pada September 2023.

“Dua bendungan ini untuk pengendalian banjir di wilayah hilir Sungai Citarum di Muara Gembong, Karawang dan Bekasi. Diharapkan masyarakat bisa mendukung pembangunan ini untuk mengatasi banjir, yang nanti juga akan diikuti pembangunan sejumlah tanggul di wilayah hilir Citarum,” kata Menteri Basuki saat meninjau pembangunan bendungan tersebut, Minggu (17/9).

Dikatakan Menteri Basuki, progres pembangunan kedua bendungan tersebut saat ini dalam tahap pengadaan lahan dan ditargetkan tahap konstruksinya dapat segera dimulai pada 2024. “Dengan begitu diharapkan kedua bendungan ini dapat selesai konstruksinya sesuai target kontrak pada 2028 atau jika memungkinkan dipercepat rampung pada 2027,” kata Menteri Basuki.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengatakan, pembangunan Bendungan Cibeet salah satunya dilatarbelakangi dari kejadian banjir besar di Citarum Hilir pada 2021 yang menyebabkan tanggul terkikis, limpas, dan jebol di lima lokasi yang terbesar di Desa Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

“Bendungan Cibeet dibangun untuk mereduksi banjir di hilir Citarum sebesar 66 persen dan dimanfaatkan untuk mengairi irigasi baru seluas 1.000 hektare dan sawah eksisting 1.037 hektare, serta menyuplai 5.000 hektare lahan irigasi di Saluran Tarum serta menghasilkan air baku sebesar 3.77 meter kubik per detik dan PLTA sebesar 0.25 MW,” kata Bastari.

Pembangunan Bendungan Cibeet dibagi menjadi tiga paket pekerjaan. Untuk paket pertama dikerjakan oleh Nindya-Adhi-Bahagis, KSO dengan nilai kontrak Rp 1,92 triliun. Paket kedua dikerjakan oleh PP-Marfri-DMT, KSO senilai Rp 1,81 triliun dan paket ketiga dikerjakan oleh Waskita-BK-BBP-KPR, KSO senilai Rp 1,47 triliun.

Sedangkan untuk Bendungan Cijurey diproyeksikan dapat mereduksi banjir di hilir Citarum sebesar 59,33 persen dan dimanfaatkan untuk mengairi irigasi seluas 561 hektare serta menghasilkan air baku sebesar 0,71 meter kubik per detik dan PLTA sebesar 2×0,5 MW. Konstruksinya juga dibagi menjadi tiga paket pekerjaan dengan total nilai kontrak sebesar Rp 3,36 triliun.

Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi berharap pembangunan kedua bendungan ini benar-benar memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat, disamping fungsi penanganan musibah bencana alam banjir. “Kami berharap pembangunan dua bendungan ini bisa menjadi solusi kebutuhan air bersih dan juga menjadi objek atau destinasi wisata di Kecamatan Cariu dan Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor,” kata Mulyadi.

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, dengan pembangunan dua bendungan di Bumi Tegae Beriman ini, membuktikan negara hadir dalam penanganan bencana alam banjir. “Ini salah satu langkah pengendalian bencana banjir, bagaimana negara hadir untuk segera membangun Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijuray,” ujarnya. (*)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *