Berita

Pemerintah Bangun Saluran Pengendali Banjir di Mandalika

0

Kerjha ― Untuk mengurangi risiko banjir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun saluran pengendali banjir di Sungai Soker dan Sungai Ngolang, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Memiliki nilai anggaran Rp 28,2 miliar, saluran pengendali ini secara teknis dibangun oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.

“Saya mengajak semua pihak untuk menjaga daerah tangkapan air melalui penghijauan kembali dan menahan laju alih fungsi lahan,” kata Basuki.

Saluran pengendali banjir KEK Mandalika menghubungkan (sodetan) beberapa anak sungai seperti Daerah Aliran Sungai (DAS) Tobelo, Ngolang, dan Balak yang selanjutkan dialirkan ke tampungan air Lagoon Triputri.

Sebagai informasi, pada 2020 telah dimulai pembangunan saluran sepanjang 7 km dan dilanjutkan pada tahun anggaran 2021 sepanjang 2 km, meliputi penyempurnaan pembangunan 2020, box culvert, saluran Sungai Soker sepanjang 305 meter, saluran ruas Novotel-Triputri sepanjang 1.200 meter, penataan Sungai Nandus sepanjang 1.230 meter, dan lansekap.

Pembangunan saluran pengendali banjir dilaksanakan oleh kontraktor PT Citra Putera La Terang dengan nilai kontrak sebesar Rp 28,2 miliar. Saat ini progres pembangunannya mencapai 22,76 persen dengan target selesai akhir Desember 2021.

Dengan selesainya infrastruktur pengendali banjir ini juga akan mengurangi risiko banjir di sirkuit MotoGP yang juga dibangun di kawasan Mandalika. KEK Mandalika memiliki lahan seluas 1.034 hektare dengan lokasi strategis di Pulau Lombok, yakni terbentang mulai dari Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan.

Kawasan yang didorong menjadi salah satu destinasi wisata unggulan kelas dunia ini dapat ditempuh melalui jalur darat sekitar 30 menit dari Bandara Internasional Lombok. (AJI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *