Berita

PLN Pasang PLTS Atap 489,72 kWp di Bali

0

Kerjha ― PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali penambahan kapasitas pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT). Salah satunya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 489,72 kilowatt peak (kwp) di 35 lokasi gedung kantor milik PLN UID Bali, dan satu gedung milik PT Indonesia Power.

“Saat ini energi baru terbarukan menjadi perhatian banyak pihak, oleh karenanya menjadi tugas kita bersama untuk mewujudkan komitmen PLN dalam mengawal transformasi green, salah satunya dengan memastikan PLTS atap dapat segera rampung pada Agustus,” kata General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana dalam keterangan yang diterima, Senin (23).

PLTS atap juga menjadi bentuk dukungan PLN bagi penyelenggaraan Presidensi G20 mendatang yang mengusung isu transisi energi sebagai salah satu sektor prioritas.

“Pemasangan PLTS atap ini juga akan menjadi showcase saat penyelenggaraan presidensi G20 nanti, yang sekaligus menunjukkan peran PLN dalam mengawal transisi menuju energi hijau yang berkelanjutan,” terangnya.

Saat ini tengah berjalan juga pembangunan PLTS Hybrid di Nusa Penida yang dapat menyumbangkan pasokan listrik sebesar 3,5 megawatt (MW) sebagai langkah antisipasi adanya lonjakan kebutuhan listrik saat Presidensi G20 berlangsung. Udayana juga menyebutkan upaya PLN dalam mempercepat transisi energi bersih ini pun sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali No. 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih yang harus didukung dan direalisasikan dengan komitmen bersama PLN dan anak perusahaan.

Kepala Divisi Niaga PT PJB, Retno Handayani menyampaikan apresiasinya kepada PLN UID Bali yang telah memercayakan pemasangan PV rooftop kepada PT PJB. Pihaknya akan memenuhi target yang diamanahkan PLN untuk merampungkan pekerjaan sesuai target bahkan lebih cepat.

“Minggu depan kami rencanakan material akan segera tiba, dan pekerjaan secara bertahap dapat dimulai, untuk itu kami mohon dukungan dari PLN agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan mampu diselesaikan lebih cepat dari target yang ditetapkan,” kata Retno. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *