Berita

PNM Dorong Siswa SMK Jadi Wirausahawan Muda

0

Kerjha ― PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bekerja sama dengan Micro Madani Institute (MMI) memberikan program pelatihan dan kompetisi kepada siswa-siswi SMK di seluruh Indonesia tentang kewirausahaan dalam program Madani Entrepreneur Academy (MEA).

Dengan semangat meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia, MEA yang sudah berjalan tiga tahun ini menjadi program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PNM terhadap dunia pendidikan.

MEA sendiri dibentuk dengan tiga pilar utama, yaitu pelatihan, implementasi, dan kompetisi entrepreneur muda untuk siswa-siswi SMK. MEA menggunakan metode Experiental Learning dalam proses belajar untuk membangun kondisi belajar menyenangkan dengan atmosfer kompetisi yang kental.

Program MEA dibagi menjadi dua program utama, yaitu kelas MEA yang akan diikuti 100 kelompok dan kompetisi MEA yang akan melibatkan 10 kelompok di semifinal serta lima kelompok di grand final.

Mengambil peserta dengan jangkauan usia dan pendidikan terkecil yaitu SMK, MEA menjadi kegiatan yang mampu mengubah pola pikir dan mengenalkan dunia wirausaha sedari dini, sehingga bisa mengembangkan potensi dari murid SMK di dunia wirausaha.

“Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan struktur ekonomi. Saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk,” ujar Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki, dalam keterangan resmi yang diterima Rabu (13/9).

Ia pun mengatakan, program pelatihan MEA ini diharapkan menjadi salah satu program unggulan PNM yang selaras dengan visinya sebagai perusahaan untuk memberdayakan usaha. PNM pun berharap agar program ini dapat melatih kreativitas, semangat dan mindset dari pengusaha muda.

Hingga 12 September 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 140,23 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12,6 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.500 kantor layanan PNM Mekaar dan 624 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 provinsi, 443 kabupaten/kota, dan 5.640 kecamatan. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *