Berita

PT Len Raih Pendapatan Rp 4,2 Triliun di 2019

0

Kerja ― Menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2019, PT Len Industri (Persero) mengumumkan kinerjanya sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan laporan yang disampaikan pada 29 Juni 2020, PT Len berhasil membukukan total nilai kontrak sebesar Rp 8,1 triliun, atau 9,34 persen lebih besar dari tahun sebelumnya. Dari kontrak tersebut, Rp 6 triliun di antaranya merupakan kontrak baru 2019 atau 27,7 persen lebih tinggi dari target. Ini artinya, Rp 3,9 triliun dari total nilai kontrak, di antaranya menjadi carry over yang akan dikerjakan pada 2020―karena sebagian kontrak baru bisa didapatkan pada akhir 2019.

Tahun 2019, PT Len Industri membukukan pendapatan sebesar Rp 4,2 triliun dan net profit margin (NPM) mencapai Rp 42,6 miliar.

Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin menjelaskan, sejumlah langkah dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Langkah tersebut antara lain menurunkan beban bunga, menjaga arus kas operasi, dan mengurangi pokok hutang berbunga.

“Meski kinerja Len menurun pada 2019, sebenarnya perusahaan sudah memperbaiki persentase atau margin laba bruto dan earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (Ebitda), serta perolehan kontrak kerja yang signifikan,” ujarnya.

Untuk diketahui, lini bisnis sistem transportasi PT Len masih menjadi yang paling dominan menyumbangkan pendapatan 37,7 persen dari total pendapatan perusahaan. Pendapatan juga sokong oleh lini bisnis elektronika pertahanan sebesar 24,5 persen, renewable energy sebesar 12,0 persen, ICT sebesar 11,3 persen, serta sistem navigasi sebesar 10,9 persen.

Menurut catatan PT Len, untuk pertama kalinya, lini bisnis pertahanan berhasil membukukan pendapatan Rp 1 triliun dan diprediksi akan kembali berkinerja lebih baik pada 2020.

Pada tahun ini, Len telah menandatangani proyek strategis pekerjaan modernisasi Multi Role Light Frigate-Mid Life Modernization (MRLF MLM) KRI Usman Harun, joint produk drone Male (Black Eagle), dan pengadaan radar pertahanan 3D Medium Range untuk TNI AU.

Kontribusi pendapatan konsolidasian tahun 2019 berasal dari proyek multiyears tahun sebelumnya serta proyek baru, seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, sistem pertahanan udara Starstreak, tactical data link, pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS BTS), stasiun seismic BMKG, serta managed service partner BRIBox. (PUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *