Berita

PTBA-INKA Kembangkan Kendaraan Tambang Berbasis Listrik

0

Kerjha — PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN pertambangan MIND ID, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik, Selasa (7/12).

Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendukung pemerintah mendorong target net zero emission pada 2060.

Sinergi ini juga menjadi salah satu langkah konkret PTBA untuk mewujudkan komitmen dalam dekarbonisasi. Sesuai dengan visinya, PTBA bertekad menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Penandatanganan nota kesepahaman/MoU ini akan dilanjutkan dengan pembentukan tim dan penyusunan kajian bersama yang komprehensif untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik ramah lingkungan.

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Suryo Eko Hadianto mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menegaskan komitmen pemerintah Indonesia menuju net zero emission pada 2060, perusahaan BUMN memiliki peluang berkontribusi optimal mewujudkan komitmen tersebut.

“Salah satunya dengan mengarahkan kendaraan operasional pertambangan untuk beralih ke listrik. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan, daripada harus beli atau impor. Jadi semaksimal mungkin kurangi impor,” ujar Suryo Eko.

Ia berharap penandatanganan ini bisa segera ditindaklanjut ke tahap berikutnya, sehingga pada akhir 2022 sudah ada prototype kendaraan yang bisa dikembangkan.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menjelaskan, kerja sama ini didasari oleh keahlian masing-masing perusahaan. “Kami berkolaborasi, yang dimiliki oleh INKA adalah membuat kendaraan berbasis listrik. PTBA memiliki keahlian sebagai operator tambang, sehingga bisa kembangkan kendaraan tambang berbasis listrik,” ujarnya.

PTBA saat ini memiliki serangkaian program untuk menekan emisi karbon, antara lain:

Pertama, mengubah alat pertambangan berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar listrik lewat program Eco-Mechanized Mining (e-MM).

Kedua, mengganti kendaraan operasional menjadi kendaraan listrik.

Ketiga, melakukan reforestasi pada lahan bekas tambang, dengan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan studi terkait tanaman yang mampu mereduksi emisi karbon di udara.

Keempat, mengganti bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian BPO-Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR).

Wujud komitmen terhadap isu perubahan Iklim juga telah ditunjukkan dengan kerja sama strategis antara PTBA dengan lembaga international CDP (Carbon Disclosure Project) dalam bentuk pendampingan penyusunan Laporan CDP-Climate Change PTBA. (BI)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *