Berita

PTPN XI Kembangkan Potensi Beras Pisang

0

Kerjha ― Pisang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pengganti bahan pangan pokok nasi seperti nasi jagung dan sagu.

Menurut Manajer Penelitian Puslit Sukosari PTPN XI Nanik Tri Ismadi, kaya kandungan protein dan serat, pisang bisa dimanfaatkan dalam keadaan mentah maupun matang. Bahkan batang pisang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan makanan ringan.

Yang terbaru, pisang pun dibuat beras pisang seperti yang saat ini dikembangkan PTPN XI. “Ke depan bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok sebagaimana nasi jagung atau sagu,” kata Nanik dalam webinar bertema “Pisang Kenyang Ga Harus Nasi”, belum lama ini.

Sebelumnya, dalam forum yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kemenerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, beberapa daerah di provinsi Indonesia punya keunggulan andalan komoditas pangan lokal yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

“Pengembangan diversifikasi pangan lokal bersumber pangan non beras bukan sekadar berupa jajanan, bukan icip-icip, tapi pengganti beras. Upaya ini ditujukan agar kita tidak terbebani dengan ketergantungan beras secara terus-menerus,” kata Agung.

Diharapkan beras pisang bisa dijadikan alternatif pengganti makanan pokok nasi karena mudah diproses dan diolah serta memiliki banyak kandungan yang bermanfaat saat dikonsumsi.

“Pisang sebagai buah kehidupan, bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan pengelolaan yang serius dari berbagai pihak, sehingga tidak ada alasan untuk menolak pisang sebagai pengganti makanan pokok,” tambah Nanik.

Sebagai informasi, beras pisang merupakan produk olahan dari buah pisang segar yang sudah tua tetapi belum matang. Pisang ini diolah dengan sistem pemanasan, penghancuran dan pengeringan. Selanjutnya dihasilkan bahan makanan pokok dengan kadar serat pangan tinggi.

Secara terpisah, Humas PTPN XI Brilliant Johan Anugrah menjelaskan, meski core bussiness PTPN XI adalah tebu, namun pengembangan beras pisang merupakan dukungan terhadap upaya pencapaian ketahanan pangan dan pemberdayaan petani pisang.

“Core bussines gula PTPN XI tetap berjalan dengan kinerja dan produktivitas yang terjaga. Selain pemanfaatan aset oleh Puslit, pengembangan beras pisang menjadi alternatif pengembangan pangan non beras, di sisi lain juga membuat petani pisang dan masyarakat bisa meningkatkan nilai ekonomis dan kesejahteraannya” jelasnya. (HAS/Foto: kaltimprov.go.id)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *