Berita

Realisasi Program Makmur Pupuk Indonesia Capai 140.108 Hektare

0

Kerjha ― PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan realisasi program Makmur sudah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 hektare per Mei 2022, dari target seluas 250.000 hektare. Angka ini menunjukkan peningkatan sejak program Makmur diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021.

Senior Project Manager (SPM) Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto mengatakan, program Makmur bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan keuntungan petani. Oleh karenanya, program ini dapat diikuti oleh seluruh petani seluruh Indonesia.

“Program ini sudah terlaksana di atas lahan seluas 140.108 hektare atau 56 persen dari target pada 2022 ini. Petani seluruh Indonesia juga bisa mengikuti program Makmur,” ungkap Supriyoto, dalam keterangan resminya dikutip Senin (27/6).

Program Makmur, lanjut dia, merupakan ekosistem yang mengintegrasikan petani dengan stakeholder yang berhubungan dengan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir, mulai dari agro input, lembaga keuangan (perbankan), jasa asuransi, pemerintah daerah (pemda), teknologi pertanian, hingga offtaker.

Sejak diluncurkan, program Makmur telah terlaksana di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.

Dari luas lahan 140.108 hektare yang sudah melaksanakan program Makmur, terdapat beberapa komoditas yang telah ditanam. Rinciannya, padi seluas 26.867 hektare, jagung seluas 17.298 hektare, sawit seluas 58.705 hektare, tebu seluas 33.044 hektare, hortikultura seluas 1.918 hektare, dan perkebunan rakyat seluas 2.277 hektare.

Menurut Supriyoto, program Makmur juga berhasil meningkatkan produktivitas komoditas padi rata-rata 32,73 persen menjadi sekitar 7,7 ton per hektare dari yang sebelumnya 5,8 ton per hektare.

Sementara itu, untuk komoditas jagung meningkat rata-rata 37,47 persen menjadi 7,7 ton per hektare dari yang sebelumnya 5,6 ton per hektare. “Petani yang mengikuti program Makmur juga tercatat pendapatan atau keuntungannya meningkat, sebagai contoh petani padi meningkat hingga 51,11 persen penghasilannya, dan petani jagung meningkat hingga 54,16 persen,” ujarnya.

Hingga Mei 2022, program Makmur telah diikuti oleh 66.474 orang petani dari target 250 ribu orang. Adapun, 66.474 orang petani ini tersebar ke beberapa komoditas seperti padi sebanyak 25.043 orang, jagung sebanyak 13.751 orang, sawit sebanyak 15.251 orang, tebu sebanyak 7.556 orang, hortikultura sebanyak 3.152 orang, dan perkebunan rakyat sebanyak 1.721 orang.

“Pupuk Indonesia sangat mengapresiasi Kementerian BUMN dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam program Makmur. Dukungan serta arahan semua pihak yang terlibat sangat berkontribusi pada program yang memiliki makna Mari Majukan Usaha Rakyat ini,” tuturnya. (MET)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *