Berita

RNI Tingkatkan Kemitraan Petani Tebu

0

Kerjha ― PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) terus meningkatkan kemitraan dengan petani tebu serta mendorong milenial untuk tidak ragu menjadi petani. Hal ini sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo agar generasi milenial dapat berkontribusi sebagai motor penggerak sektor pertanian.

“Sesuai komitmen kami dalam peningkatan kemitraan dengan mitra petani tebu, kami mengajak milenial untuk ikut berperan sebagai petani dan berkontribusi dalam transformasi industri gula nasional,” ujar Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi.

Arief mengatakan saat ini terdapat 23.559 petani tebu rakyat yang tersebar di Pulau Jawa, di antaranya 4.136 petani di wilayah Jawa Barat, 653 di Jawa Tengah dan 18.770 di Jawa timur.

“Mitra petani berperan dalam produksi tebu dan bahan baku di pabrik gula, oleh karenanya peningkatan kemitraan dengan petani tebu terus dilakukan bersinergi dengan BUMDes setempat,” tambahnya.

Arief menyebutkan, profil sebaran data petani tebu saat ini terbanyak berada di wiayah Jawa Barat dengan jumlah 4.136 petani. Sebarannya di antaranya di Kabupaten Cirebon 1.262 petani, Kabupaten Indramayu 719 petani, Kabupaten Kuningan 38 petani, Kabupaten Majalengka 1.601 petani, Subang 515 dan Sumedang satu petani. Sementara data sebaran mitra petani tebu di Jawa Timur tercatat sebanyak 18.770 petani.

“Kami berharap dengan peningkatan kemitraan petani ini dapat terus meningkatkan minat masyarakat lokal di daerah untuk bergabung menjadi petani modern. Diharapkan ke depan profesi petani tebu turut dapat didominasi oleh generasi milenial,” ujarnya.

Selain itu, sosiolog sekaligus akademisi Universitas Gadjah Mada Arie Sujito mengatakan, program kemitraan dengan petani dirancang untuk menciptakan ekualitas dan paradigma baru yang didorong oleh negara untuk menciptakan fairness.

“Program kemitraan dengan melibatkan BUMDes dapat menjadikan masyarakat petani sebagai subjek strategis dan untuk mewujudkan kesejahteraan petani,” jelas Arie.

Arie mengajak untuk mendudukkan kemitraan pada value sesungguhnya dengan mengoptimalkan interaksi dengan para petani, peningkatan pemberdayaan, desain implementatif masyarakat petani kepada yang belum bergabung.

Ia menambahkan, pendekatan kemitraan selama ini telah berhasil mendorong pemberdayaan petani, BUMDes dan produktivitas industri gula yang satu sama lain bisa saling menopang.

“Tantangannya adalah bagaimana memperkuat kemitraan supaya tujuan kesejahteraan bersama petani, BUMDes dan pabrik gula akan bersinergi, dan menjadi bagian dari cita–cita nasional kita sekaligus berkontribusi mendorong kedaulatan pangan khususnya industri gula yang ditopang oleh produktivitas petani tebu,” tuturnya. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *