Berita

Sinergi BUMN Kembangkan KEK Arun Lhokseumawe

0

Kerjha — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bersama perusahaan BUMN lain bersinergi dengan BUMD di Aceh, mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. Sebagai wujud komitmen tersebut, penandatanganan Perjanjian Induk tentang Rencana Penyertaan Modal dan Pengembangan KEK Arun Lhokseumawe pun dilakukan di sela peresmian Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Budi Santoso Syarif dan PT Pembangunan Aceh (PEMA) Ali Mulyagusdin yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo serta Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir.

Kesepakatan ini merupakan perwujudan sinergi antara BUMN dan BUMD Provinsi Aceh yang bekerja sama dalam pemulihan ekonomi nasional, khususnya untuk memajukan perekonomian daerah.

“RI1 terus mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan di Aceh bisa terus tumbuh. Kami ingin membangun ekosistem menyeluruh untuk industrial estate di sekitar sini. Kami juga membentuk konsorsium untuk membangun KEK Arun yang memiliki luas 2600 hektare menjadi kawasan industri hijau,” ujar Arif Suhartono, Sabtu (11/2).

Dalam konsorsium ini nantinya akan ada PIM, Pertamina, Pelindo, juga BUMD Aceh yakni PEMA.

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan, melalui sinergi ini Aceh akan menjadi sumber energi nasional dan sumber pangan nasional, dengan keberlanjutan yang menyejahterakan rakyat.

KEK Arun Lhokseumawe dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017 dan sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2018. Di dalamnya terdiri dari zona pengolahan ekspor, logistik, industri, energi dan pariwisata.

“Saya harapkan kawasan KEK Arun Lhokseumawe ini jadi kawasan industri hijau. Investor sudah mau masuk, harapannya berpengaruh pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh, dan bisa mempengaruhi sebesar 7 persen. Apapun caranya aset negara sebesar ini jangan sampai idle,” ujar Presiden Joko Widodo.

Selaras dengan visi KEK Arun Lhokseumawe menjadi kawasan zona hijau, ke depan, kawasan ini akan didukung dengan energi baru dan terbarukan (EBT) serta digunakan sebagai pengembangan biomethane, green hydrogen, blue ammonia dan green ammonia.

“Kami berharap dapat berperan serta dalam membantu revitalisasi ekonomi, khususnya wilayah Sumatera bagian utara dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki KEK Arun Lhokseumawe,” ujar Arif Suhartono.

Hal ini, terutama dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan dan logistik yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan jaringan logistik atau konektivitas antara pelabuhan dan kawasan industri untuk mendukung optimalisasi biaya logistik nasional.

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *