Berita

Teman Pelni Promosikan Kain Nusantara di Atas KM Dobonsolo

0

Kerjha ― Tepuk sorai terdengar mengiringi langkah Ulin Yusron saat melenggang di anjungan KM Dobonsolo, Senin (2/8) petang. Mengenakan kain tenun Bali, berkaus hitam serta memakai jaket bomber berwarna hijau, Ulin mantap melangkahkan kakinya di anjungan kapal.

Di belakangnya, Kholidah Tamami menyusul muncul memakai kain batik beraksen cokelat-merah muda. Berkacamata hitam, senyum Kholidah tampak tak berhenti mengembang. Tepuk tangan penonton pun kembali terdengar mengiringi langkah perempuan yang akrab disapa Olie tersebut.

Tak hanya Ulin dan Olie yang mengenakan kain tradisional di atas kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni itu. Setidaknya terdapat 12 orang yang ikut memakai kain Nusantara dalam acara bertajuk Pelni Fashion Week itu.

Sengaja digelar saat senja menjelang datang, mereka tampil ekspresif dengan kain dalam berbagai warna. Ada yang mengenakan batik Madura, batik Bakaran, Juwana, kain tenun, dan lain sebagainya.

Dihelat Tim Pelni dan komunitas Teman Pelni, acara di atas anjungan KM Dobonsolo yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta itu, bertujuan untuk mempromosikan kekayaan wastra Indonesia. Berbagai foto dan video yang merekam keseruan acara, diunggah di media sosial.

“Ada banyak hal kreatif yang bisa dilakukan di atas kapal. Selain mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, kami juga ingin mengabarkan bahwa mengarungi lautan bersama kapal Pelni sangat asyik,” ujar ketua panitia acara tersebut, Abi Hasantoso.

KM Dobonsolo yang dibuat di galangan Jos L. Meyer, Papenburg, Jerman pada 1993, melayani rute Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Ambon-Sorong-Serui-Jayapura (PP). Untuk menambah performa, kapal yang memiliki panjang 140 meter dan lebar 24,5 meter ini pernah dimodifikasi pada 2009 lalu. Dikerjakan selama setahun, pada 2010, KM Dobonsolo makin mantap berlayar mengarungi lautan.

Nakhoda KM Dobonsolo, Anselmans Kumonong mengungkapkan, melalui kapal-kapalnya, Pelni berikhtiar untuk terus memperkuat dan mempersatukan Nusantara. Selain menghadirkan aksesibilitas bagi mobilitas masyarakat di daerah tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan (3TP), Pelni juga mendukung pertumbuhan ekonomi di pelosok negeri.

“Menyinggahi berbagai daerah di Nusantara, kehadiran KM Dobonsolo turut memperkuat persaudaraan antarpenumpang yang datang dari berbagai latar budaya,” ujar Anselmans Kumonong.

Karena itu pula, ia mengapresiasi komunitas Teman Pelni yang menggelar promosi budaya di atas kapal yang dipimpinnya. “Kami bangga, ini merupakan kehormatan bagi seluruh kru yang bertugas di atas kapal,” tuturnya.

KM Dobonsolo dilengkapi sarana yang sangat lengkap untuk menjamin keselamatan penumpang. Di dalam kapal, misalnya, terdapat 12 sekoci yang mampu mengangkut sekitar 1.700 orang. Di samping itu, kapal dilengkapi alat pelampung yang berjumlah dua kali lipat dari penumpang yang dibawa. “Kapal juga memiliki alat pemadam kebakaran serta berbagai instalasi yang mampu bekerja secara otomatis saat terjadi situasi darurat,” terangnya.

Dalam situasi pandemi yang mulai mereda, seluruh operasional kapal tetap disiagakan dengan pengawasan protokol kesehatan secara ketat.

Berkonsep 3-in-1, kapal raksasa ini tak cuma membawa penumpang. Tapi juga bisa mengangkut 40 mobil, 12 truk, 400 sepeda motor, serta kontainer 43 Teus. “Gambaran kapal ini kira-kira seperti bahtera Nabi Nuh,” lanjut Anselmans sambil tersenyum.

Komisaris Independen PT Pelni (Persero), Kristia Budiyarto menegaskan dukungannya kepada seluruh jajaran Pelni untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Melalui langkah ini, ia hakulyakin, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi kapal laut itu akan menjelma semakin andal dan profesional. (Foto: Teman Pelni)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *