Berita

Terbaring Empat Tahun, Rakipah Akhirnya Dapatkan Hospital Bed

0

Kerjha ― Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Mahatmiya Bali menjawab aduan masyarakat tentang seorang lansia yang merawat gadis lumpuh di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Kasus tersebut diberitakan media daring terbitan.com, dengan judul Kisah Gadis Lumpuh di Bondowoso, Luput Perhatian Pemerintah.

Setelah melakukan penelusuran bersama Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso, Tim Respons Kasus Sentra Mahatmiya Bali, mendapati Rakipah (32) sedang dirawat oleh lansia Nusiha (72), yang tidak lain adalah ibu kandungnya.

Dari hasil asesmen yang dilakukan, Tim mendapatkan data Rakipa dan ibunya sudah terdaftar di DTKS dan menerima bantuan PKH dan BPNT. Selain itu, keduanya juga memiliki kartu BPJS PBI. Fakta tersebut, disebut Kemensos, sekaligus menjawab pemberitaan yang menyatakan tidak ada perhatian pemerintah kepada mereka.

Rakipa tidak bisa melihat sejak lahir. Saat ini ia mengalami kelumpuhan, tidak bisa beraktivitas dan hanya berada di tempat tidur. Musababnya, ia pernah terjatuh di sungai empat tahun lalu. Awalnya Rakipa mengalami sakit di bagian kaki dan sulit untuk berjalan. Namun karena tidak diperiksakan, lama-kelamaan ia mengalami kelumpuhan.

“Dulu saya jatuh di sungai, dipijat hanya satu kali dan tidak pernah lagi. Ketika berjalan kaki saya terasa sakit, jadi saya lebih memilih untuk berbaring,” ungkap Rakpiah, seperti dilansir laman Kemensos, Minggu (4/9).

Sang ibu yang merawat anaknya hanya bisa pasrah. Di usianya yang tak muda lagi, tak banyak yang bisa ia lakukan untuk membantu Rakipa berjalan. “Untuk membopongnya saya sudah tidak kuat”, ujar Nusiha.

Rakipa merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara. Beberapa saudaranya tinggal di lingkungan tersebut dan yang lainnya merantau keluar Pulau Jawa. Ia hanya tinggal berdua dengan ibunya di rumah dan  kesehariannya diurus oleh ibunya.

Untuk membantu proses menggerakkan tubuhnya, Sentra Mahatmiya Bali memfasilitasi hospital bed agar memudahkan melatih tubuhnya yang kaku selama ini. Tak hanya itu, bantuan logistik berupa kasur, sandang, selimut, lauk pauk siap saji, makanan siap saji dan peralatan dapur, juga diberikan.

Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) penghidupan layak berupa sembako tambahan seperti minyak goreng, biskuit, peralatan kebersihan diri, peralatan perawatan diri, bedak, handbody, minyak kayu putih dan detergen, juga turut disalurkan.

Sedangkan untuk renovasi rumah, Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso telah bekerja sama dengan Dinas Permukiman setempat untuk pembangunan MCK dan bedah rumah melalui pengusulan pihak Desa Pujer, Kecamatan Maesan, Bondowoso. (*)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *