Berita

Tiga Modal Dasar Menuju Masyarakat Produktif Aman Covid-19

0

Kerjha — Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, terdapat tiga modal dasar agar Indonesia bisa memasuki transisi menuju masyarakat yang produktif dan aman Covid-19. Ketiganya yakni vaksinasi, protokol kesehatan, dan ketahanan fasilitas kesehatan.

“Untuk itu, terdapat setidaknya tiga modal dasar yaitu vaksinasi, protokol kesehatan dan ketahanan fasilitas kesehatan agar kita memasuki transisi menuju masyarakat yang produktif dan aman Covid-19,” kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/3).

Wiku menyatakan, berkat berbagai upaya penanggulangan yang sudah dilakukan, beberapa negara di dunia sudah mulai melonggarkan peraturan Covid-19.

Hal itu, didasari oleh keputusan negara-negara tersebut untuk menyejajarkan Covid-19 dengan penyakit pernapasan lainnya. Negara-negara tersebut di antaranya adalah Inggris, Swedia dan Norwegia.

“Indonesia bisa berkaca, sudah sejauh mana kita telah siap untuk transisi menuju pelaksanaan kegiatan masyarakat yang aman Covid-19,” ujar Wiku.

Apabila dilihat dari kondisi kasus, terang Wiku, saat ini kondisi di Indonesia sudah mulai menunjukkan sedikit penurunan setelah sebelumnya meningkat tajam, bahkan lebih tinggi dibanding gelombang kedua.

Sementara angka kematian meskipun naik mengikuti tren kenaikan kasus, kenaikannya masih jauh lebih rendah dibanding gelombang kedua. “Meskipun sayangnya saat ini tren kematian belum menunjukkan penurunan,” lanjutnya.

Wiku Adisasmito mengatakan hingga saat ini tingkat bed occupancy rate (BOR) rumah sakit secara nasional juga lebih rendah dibanding gelombang sebelumnya. “Per 28 Februari 2022 persentase bord sudah menunjukkan tren penurunan dan berada pada angka 34,92 persen,” jelas Wiku.

Sedangkan untuk cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia sudah hampir mencapai 70 persen dari sasaran yang ditetapkan Kementrian Kesehatan.

“Angka itu, sudah tergolong tinggi. Namun mengingat adanya telaah kekebalan komunitas yang telah dilakukan, kita masih harus terus meningkatkan cakupan vaksin booster,” terangnya. (TUT)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *