Berita

UMKM di Rest Area Tol Trans-Jawa di Atas 70 Persen

0

Kerjha — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong keterlibatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah yang dilalui jalan tol. Mereka didorong dan dilibatkan untuk mempromosikan produk dan kuliner lokal di tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan peningkatan kualitas jalan tol dan rest area harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Kehadiran rest area juga didorong untuk dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi perekonomian masyarakat lokal, melalui penyediaan kios-kios bagi UMKM untuk mempromosikan produk dan kuliner lokal.

Penilaian kualitas layanan jalan tol dan rest area berkelanjutan salah satunya dilaksanakan di sepanjang Jalan Tol Trans-Jawa mulai dari Semarang-Surabaya hingga Probolinggo, Rabu-Kamis, 26-27 Oktober 2022. Tercatat hingga Juli 2022, penyediaan fasilitas UMKM pada rest area telah dilaksanakan pada 117 lokasi yang tersebar di sepanjang jalan tol di Pulau Jawa yang terdiri dari 88 rest area.

Untuk wilayah Jawa Tengah sebanyak 587 UMKM tersebar di rest area Jalan Tol Kanci-Pejagan, Tol Pejagan-Pemalang, Tol Pemalang–Batang, Tol Semarang-Batang, Tol Semarang ABC,Tol Semarang-Solo, dan Tol Solo-Ngawi. Sementata wilayah Jawa Timur sebanyak 178 UMKM di TIP Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Jalan Tol Kertosono–Mojokerto, Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jalan Tol Surabaya-Gempol, dan Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo.

Tim Penilai Johny P. Kusumo mengatakan, dari hasil peninjauan pada rest area Jalur A sepanjang Jalan Tol Trans-Jawa mulai dari Semarang-Surabaya hingga Probolinggo dan Pandaan-Malang persentase UMKM pada rest area mencapai 72 persen dan 28 persen untuk non-UMKM.

“Kalau rata-rata data pengelola rest area persentasenya sudah 70-90 persen UMKM lokal, sisanya makanan siap saji brand-brand besar. Sudah bagus untuk mendorong UMKM, sehingga juga dapat memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat lokal,” kata Johny P. Kusumo, dilansir dari laman PUPR, Jumat (28/10).

Lebih lanjut, Johny P. Kusumo mengatakan selain mendorong keterlibatan UMKM lokal, pengelola rest area juga perlu melakukan pembinaan, khususnya untuk kebersihan UMKM kuliner.

“Kebersihan secara kualitas masih variatif di setiap rest area. Ada satu yang tidak kalah penting, UMKM kuliner belum banyak yang ikonik di daerah tersebut. Beberapa sudah bagus misalnya di Solo ada Serabi Solo sudah ada di rest area 519 Jalur A, sehingga pengguna jalan tol dapat memperoleh produk khas daerah setempat dengan merek lokal sebagai buah tangan,” kata Johny.

Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) 2022 dilakukan mulai 26 September hingga 6 November 2022 terhadap 47 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), 67 ruas jalan tol, dan 136 rest area yang ada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Johny mengatakan, untuk tahun ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan dua aspek penting yakni beutifikasi dan hemat energi.

“Indikator penilaian beutifikasi agar jalan tol maupun rest area terlihat lebih indah dan nyaman, perbanyak penghijauan. Selain itu juga harus memiliki aspek hemat energi listrik, baik di jalan tolnya sendiri maupun di rest area, misalnya lampu-lampu bisa menggunakan tenaga matahari,” kata Johny. (HAS)

Tulisan Terkait

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *